Selasa, 15 Mei 2018

Aplikasi Geometri Dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Elips dalam Bidang Kesehatan

*Sejarah Elips, Parabola, dan Hiperbola
 
Apollonius yang menjadi matematikawan lahir di Perga, Pamphylia yang sekarang dikenal dengan sebutan Murtina atau Murtana, terletak di Antalya, Turki.Pada jaman itu, Perga adalah pusat kebudayaan dan lokasi kuil Artemis, dewi alam. 

 Archimedes sudah mencetuskan nama parabola yang artinya bagian sudut kanan kerucut. Apollonius (barangkali melanjutkan penamaan Archimedes) mengenalkan kata elips dan hiperbola dalam kaitannya dengan kurva-kurva tersebut. Istilah “elips”, “parabola”, dan “hiperbola” bukanlah penemuan Achimedes maupun Apollonius; mereka mengadaptasi kata dan artinya dari para pengikut Pythagoras (pythagorean), dalam menyelesaikan persamaan-persamaan kuadratik untuk aplikasi mencari luas. 

Elips berarti kurang atau tidak sempurna digunakan untuk memberi nama apabila luas persegi panjang pada bidang yang diketahui disetarakan dengan bagian garis tertentu yang diketahui hasilnya kurang. Hiperbola yang artinya kelebihan dipakai apabila luas persegi panjang pada bidang yang diketahui disetarakan dengan bagian garis tertentu yang diketahui hasilnya lebih. Parabola yang artinya di samping atau pembanding) tidak mengindikasikan lebih atau kurang. Apollonius menggunakan ketiga istilah di atas dalam konteks baru yaitu sebagai persamaan parabola dengan verteks pada titik asal.


*Berikut ini contoh aplikasi Elips dalam bidang kesehatan
 
Salah satu penggunaan elips di bidang kesehatan adalah ketika melakukan litotripsi. Proses ini adalah bagian prosedur medik untuk mengobati kencing batu. Dalam mengobati penyakit tersebut digunakan gelombang ultarasonik untuk memberikan shock pada saluran kandung kemih. Dengan demikian, rangsangan yang diberikan akan memecah ‘batu’ ginjal sehinga lebih mudah dikeluarkan.

 

Untuk melakukan litotrisi ini dibutuhkan alat yang bernama lithotripter. Bentuk alat ini berupa setengah elips (3 dimensi) dengan bantuan aplikasi sifat sifat elips. Alat tersebut akan menyalurkan gelombang ultrasonik ke batu ginjal yang diposisikan di titik fokus. Lithotripter akan memiliki panjang (sebagai sumbu semi mayor kira kira berukuran 16 cm dan bersumb semi minor dengan ukuran 10 cm. Jika pada kondisi tersebut, berapa jarak fokus, untuk menghasilkan penglihatan maksimum.
Bahasan permasalahan di atas, diketahui nilai q=16 dan nilai p=10. Jika masing masing dikuadratkan dan dilanjutkan dengan penggunaan persamaan fokus.

 


Pada peletakan fokus di lithotripter ini harus pada d = f + 1/2 sumbu mayor. Ini didasarkan pada posisi alat (lihat gambar). Jadi posisi ginjal harus berada = 16+12,48 = 28,48 cm.

Berikut sumber yang saya peroleh untuk menyusun dan melengkapi artikel ini :
www.marthamatika.com/2016/09/contoh-aplikasi-elips-dalam-kehidupan
bencanatika.blogspot.co.id/2012/03/sejarah-elips-parabola-dan-lingkaran