Aplikasi Elips dalam Bidang Kesehatan
*Sejarah Elips, Parabola, dan HiperbolaArchimedes sudah mencetuskan nama parabola yang artinya bagian sudut kanan kerucut. Apollonius (barangkali melanjutkan penamaan Archimedes) mengenalkan kata elips dan hiperbola dalam kaitannya dengan kurva-kurva tersebut. Istilah “elips”, “parabola”, dan “hiperbola” bukanlah penemuan Achimedes maupun Apollonius; mereka mengadaptasi kata dan artinya dari para pengikut Pythagoras (pythagorean), dalam menyelesaikan persamaan-persamaan kuadratik untuk aplikasi mencari luas.
Elips berarti kurang atau tidak sempurna digunakan untuk memberi nama apabila luas persegi panjang pada bidang yang diketahui disetarakan dengan bagian garis tertentu yang diketahui hasilnya kurang. Hiperbola yang artinya kelebihan dipakai apabila luas persegi panjang pada bidang yang diketahui disetarakan dengan bagian garis tertentu yang diketahui hasilnya lebih. Parabola yang artinya di samping atau pembanding) tidak mengindikasikan lebih atau kurang. Apollonius menggunakan ketiga istilah di atas dalam konteks baru yaitu sebagai persamaan parabola dengan verteks pada titik asal.
*Berikut ini contoh aplikasi Elips dalam bidang kesehatan
Salah satu
penggunaan elips di bidang kesehatan adalah ketika melakukan litotripsi. Proses
ini adalah bagian prosedur medik untuk mengobati kencing batu. Dalam mengobati
penyakit tersebut digunakan gelombang ultarasonik untuk memberikan shock pada saluran
kandung kemih. Dengan demikian, rangsangan yang diberikan akan memecah ‘batu’
ginjal sehinga lebih mudah dikeluarkan.
Untuk melakukan
litotrisi ini dibutuhkan alat yang bernama lithotripter. Bentuk alat ini berupa
setengah elips (3 dimensi) dengan bantuan aplikasi sifat sifat elips. Alat
tersebut akan menyalurkan gelombang ultrasonik ke batu ginjal yang diposisikan
di titik fokus. Lithotripter akan memiliki panjang (sebagai
sumbu semi mayor kira kira berukuran 16 cm dan bersumb semi minor dengan ukuran
10 cm. Jika pada kondisi tersebut, berapa jarak fokus, untuk menghasilkan
penglihatan maksimum.
Bahasan permasalahan di atas, diketahui nilai
q=16 dan nilai p=10. Jika masing masing dikuadratkan dan dilanjutkan dengan
penggunaan persamaan fokus.
Pada peletakan
fokus di lithotripter ini harus pada d = f + 1/2 sumbu mayor. Ini didasarkan
pada posisi alat (lihat gambar). Jadi posisi ginjal harus berada = 16+12,48 =
28,48 cm.
Berikut sumber yang saya peroleh untuk menyusun dan melengkapi artikel ini :
www.marthamatika.com/2016/09/contoh-aplikasi-elips-dalam-kehidupan
bencanatika.blogspot.co.id/2012/03/sejarah-elips-parabola-dan-lingkaran
www.marthamatika.com/2016/09/contoh-aplikasi-elips-dalam-kehidupan
bencanatika.blogspot.co.id/2012/03/sejarah-elips-parabola-dan-lingkaran
Tengkyu artikelnya iik :-)
BalasHapus